Kita merasa bahagia saat kita merasa dibutuhkan dan bisa membantu, apalagi saat kita bisa membantu pasangan kita melakukan/melewati sesuatu atau memenuhi kebutuhannya dalam berbagai hal. Pertanyaannya, seberapa jauh kita 'perlu' membantu?
Kalo ngomongin seberapa 'bisa', gw yakin semua yang diminta juga bisa dibantuin, dari ujung kaki sampe ujung kepala, dari bangun tidur sampe tidur lagi, setiap jam, menit, detik. Tapi apa perlu? Kita punya tanggung jawab atas hidup kita sendiri, seperti dia pun harus bertanggung jawab atas hidupnya.
Seiring berjalannya suatu hubungan, kondisi kehidupan setiap orang berubah dan dalam waktu yang berbeda-beda. Seringkali kita kelewat batas dan ngga sadar. Membantu terlalu banyak, mengambil porsi peranan yang berlebihan, memposisikan tanggung jawab terlampau luas. Tapi, apa itu salah? Apa batasannya?
Sering juga mind-set kita terhadap pasangan berubah seperti salah satu contohnya "Kalo dia ngga sama gw, ntar dia sama siapa? Dia gimana ntar?" pernah denger ada yang ngomong gitu? Lo sendiri pernah mikir kaya gitu? Atau lagi kepikiran kaya gitu sama hubungan lo sekarang? Bukan berarti kalo lo sayang sama seseorang lo ngga boleh ada rasa kasihan, ngga se-ekstrim itu lah. Hubungan antar manusia ini fleksibel dan relatif banget, apalagi kalo udah nyangkut soal hati. Balik lagi, jawabannya ada di dalem hati lo, tapi...ajak juga logika buat diskusi mateng-mateng, baru lo ambil keputusan.
Balik ke pertanyaan "seberapa banyak kita perlu membantu?" dan "apa batesannya?"; Jawabannya tergantung seberapa besar keyakinan lo sama pasangan sekaligus hubungan lo. Kalo memang lo yakin sepenuh hati bahwa lo memang harus bantu, then just do it no matter what other people says and no matter what's the consequences. Tapi saat lo setengah hati dan lo terus ragu-ragu, jangan cari-cari alesan buat membenarkan keyakinan lo, it's just won't work.
Ada hal-hal yang diluar dari jangkauan kita, ada hal-hal yang ngga sesuai yang kita mau, ada hal-hal yang memang ngga akan pernah berubah, ada hal-hal yang harus kita ikhlaskan. Kita harus paham bahwa setiap orang butuh proses pembelajaran untuk pendewasaan, dan terkadang kita ngga termsuk di dalemnya. Kita ngga bisa menyelamatkan semua orang dengan tangan kita sendiri, tapi akan selalu ada cara lain, we just need to see it from different perspective and find that way.
Cheers!
1 Comments:
gw zhi- kalo menurut gw siyh asal kita sama2 tidak terbeban it's ok. tapi kalo ada salah satu yang merasa keberatan kasian juga siyh,,, :)
Post a Comment