October 20, 2008

RESULT - Polling #4: Binder

Butch harus pake binder / press dada? (butch must wear binder?)


Total votes: 14

Setuju (Agree) - 0 (0%)
Tidak setuju (Disagree) - 14 (100%)


Kesimpulan:
Jujur, gw seneng liat hasil polling yang ini, apapun alasan dan pertimbangan masing-masing pemilih atas jawabannya.

Ok, coba kita bahas sedikit soal binder ini. Binder atau yang mungkin lebih familiar di Indonesia disebut bebet/press dada, memang belum begitu populer disini, ada yang pakai, tapi ngga bisa dibilang banyak juga. Diluar negeri seperti Malaysia dan Singapura, binder sudah sangat awam digunakan oleh para label butch bahkan andro. Binder yang sesungguhnya terdiri dari berbagai bentuk dalam dua warna hitam dan putih. Yang pendek seperti sport bra atau yang panjang seperti kaos dalam biasa, hanya saja karena fungsinya memang untuk mengepres dada maka bahannya sedikit lebih tebal dan mengikat lebih kencang dibanding sport bra dan kaos dalam biasa. Ada yang langsung dipakai seperti kaos dalam biasa tapi ada juga yang menggunakan pembuka di bagian samping, jadi bagian depan (dada) dan terutama belakang (punggung) tampak polos seperti tidak menggunakan pakaian dalam.

Di Indonesia yang masih populer mungkin sebatas sport bra, atau kalau yang mau nekat di-bebet ya pakai kain bebet yang biasa dipakai untuk bebet luka sendi/tulang. Keduanya sesungguhnya tidak sehat untuk kondisi payudara terutama bentuk yang akan dihasilkan nantinya, tapi yang paling tidak sehat adalah di-bebet, lagipula sungguh tidak nyaman untuk bergerak dan bernafas.

Kemungkinan terbesar penggunaan binder/bebet ini adalah untuk menduplikasi kontur tubuh pria. Banyak penggunanya menyangkal tentang hal ini tapi jauh di dalam hati mereka sedikitnya pasti ada pikiran demikian. Untuk yang lebih ekstrim mungkin mereka sampai membenci payudaranya sehingga selalu berusaha menyembunyikan. Kasus kedua ini bisa jadi mengarah ke transgender yang perlu dikonsultasikan lebih lanjut kepada ahli yang bersangkutan.

Penyangkalan terhadap kondisi psikologi diri sendiri bukanlah jalan keluar yang baik. Bicarakan soal ini kepada orang yang tepat atau jika perlu konsultasikan dengan ahli. Jangan sampai kamu memaksakan sesuatu yang sesungguhnya tidak perlu dan membuatmu tidak nyaman.

6 Comments:

Anonymous said...

gw tertarik ni sama ini.
klo beli dimana ya?

Anonymous said...

di Indo kayanya blom ada deh..
paling beli di luar

coba cek info tentang binder disini, mungkin bisa membantu...

:)

Anonymous said...

well using binder at 1st (about 2-3days) will be bit painful n uncomfort.. but u will get use to it..

actly there's a bad effect if wearing those binder 2 long..
(nach~ is as what i've been told when i was early teenager...)
they will get breast cancer..

as for myself i'm wearing binder.
its comfort as wearing a bra .

Anonymous said...

Hi, noel. Good to meet you here. Thanks for sharing.

My biggest concern of wearing binder in long term is that it will eventually affects your breast form. As we all know that bra was made to create and support the form of the breast, by wearing something to flatten it out it will definitely changed it's form in a matter of time.

I, personally, didn't want my breast form changed into I-don't-know-how-it'll-look-like if I wear binder continuously in the future. I still want to keep my breast form as the way it is so that I can still proud to be naked and let my partner enjoy them as much as I enjoy hers.

Anonymous said...

hye oby~

harhar.. my breast didnt change a bit after wearing binder.. only, its look flatten from outside.

but what can i say is, maybe its depend on person itself..
+ by day ppl get aging so their skin lost elasticity .. that will make e shape changed..

^_^

Ar said...

hehe, sori baru ketemu terjemahannya. tenkiu, mbak_(ateng naik kayu).
tes..tes.. keringat malu berjatuhan..