May 14, 2010

Hari Buruh 2010 dan Hak LGBTQ

Tepat pada hari May Day, tanggal 1 Mei 2010, saya pun ikut long march sepanjang Bundaran Hotel Indonesia hingga Istana Negara, bergabung dengan para buruh, petani, nelayan, serikat pekerja dari yang mewakili wanita, agama, hingga sebuah nama atau “merk” salah satu perusahaan retail franchise terbesar di Indonesia. Tapi tidak ada satu pun yang mewakili komunitas LGBTQ.

Di dalam sebuah event terbesar yang dirayakan di seluruh dunia, tidak ada yang mewakili komunitas LGBTQ. Padahal banyak sekali hak-hak kita yang dilanggar seenaknya hanya karena orientasi seksual. Terutama bagi teman-teman Butch, Trans, dan Waria adalah yang paling retan terhadap diskriminasi dan ke-marginalan.

Berkaitan dengan beberapa tragedi dalam perjuangan kita, dari ILGA, terror hingga pembubaran paksa Training HAM Waria di Depok, semua terjadi untuk menekan suara kita, di mana menjadi bersuara sebenarnya sangat diperlukan dalam sebuah pergerakan untuk bisa mewujudkan misi dan visi, tidak dengan diam. Dan semakin bersuara kita, semakin kita ditekan oleh sebuah kelompok fundamentalis yang dijadikan alat perpanjangan tangan-tangan nakal di kursi-kursi panas .

Dan tercetuslah sebuah “proyek mimpi” seorang Vien, yang ingin pada MAY DAY 2011 akan long march sepanjang Bundaran Hotel Indonesia hingga Istana Negara, bergabung dan berada di antara Perserikatan Buruh, tapi dengan mengibarkan bendera warna pelangi, lambang LGBTQ, bersama dengan seluruh organisasi LGBTQ se-Indonesia (atau se-Jakarta), dan menolak diskriminasi dalam pekerjaan bagi LGBTQ!

Jadi pada kesempatan ini saya mengajak semua organisasi LGBTQ dan wanita, dan HAM untuk bersatu bersuara meraih dan memperjuangkan hak kita. Juga kepada teman-teman, mari kita berjuang
“ Kita tidak mencari musuh, tapi jika kita dimusuhi maka kita harus melawan!”


LGBTQ pada MAY DAY 2011