December 04, 2010
"ANJING!" part 2
Pada kesempatan ini saya memberanikan diri untuk menyentuh sebuah topic tentang keluarga. Dan karena saya tidak mau menciptakan skandal, maka saya ambil dari kejadian antara saya dan keluarga. Tidak ada maksud buruk sama sekali, tapi hanya mencoba membagikan sebuah sudut pandang baru dari sebuah permasalahan dan dari sebuah kata “Anjing”.
So.. let’s start.. ^^
Sebuah kata “ANJING!!” dan tanpa sadar airmata saya keluar dengan sendirinya, sesak rasanya dada karena yang mengatakan kata itu adalah ibu saya. Saya sadar mungkin dia sedang emosi dan berada dalam posisi hormone tidak stabil (Pre menopause nya) atau karena sedang terhimpit masalah ekonomi karena dia sendirian harus menanggung 3 orang anak.. Tapi apa semua itu membuat dia berhak untuk menyamakan saya dengan “ANJING”?
Sebagian diri saya berteriak : ini adalah kekerasan domestik, dimana seorang ibu hanya karena merasa dia melahirkan kita lalu mempunyai hak semena mena untuk menyakiti kita. Get real girl! Wake up!! Berdiri dan lawan!
Sebagian diri saya yang lalin pun menjerit : GILA, SIALAN.. gua keluar dari rumah pun ga masalah kok!
Sebagian lainnya pun bergelora : OK. kalau gua anjing ya udah kita anjing anjingan aja sekalian. Ngapain jadi manusia?
Teman..
Siapa yang tidak pernah punya masalah dengan ibu? Atau siapa yang tidak pernah buat salah sama ibu? Jujur.. saya lebih banyak di pertanyaan kedua. Dan di tengah semua perasaan yang bergelora menjerit dan berteriak menjadi satu di dalam saya. Saya memutuskan kalau saya hanya akan menangis saja lalu menghapus air mata saya dan berdiri menghadapi ibu saya dengan rasa hormat dan cinta yang tak berkurang sedikitpun untuk nya.
Saya tidak keberatan di samakan dengan “ANJING”, karena saya dapat memilih untuk menjadi anjing yang seperti apa.. Saya akan dengan bangga menjadi anjing yang menggong-gong hanya pada orang yang ber”hati” busuk, menggunakan telinga saya yang super tajam hanya untuk lebih mendengar sekitar saya, dan menjadi lebih sensitive pada setiap hal kecil dan menikmatinya.
Mungkin kalian yang sedang ada masalah dengan ibu mu dan langsung berteriak dengan sama kerasnya dan bereaksi dengan sama keras kepalanya. ^^ well semua itu tidak akan menyelesaikan masalah, tapi hanya membuat semakin ribet dan hasilnya kalian akan selalu lari dari masalah, mengikari masalah dan menjadi tidak damai dalam diri sendiri.
Jadi jika ada dari kalian yang sedang diteriakan sebuah kata “ANJING” oleh orang yang kalian sayangi.. menangis lah.. dan ingat dengan jelas rasa sakitnya, jadi kamu tidak akan mengeluarkan kata “ANJING” pada orang yang kamu sayangi.
Kalahkan emosi mu.. kalahkan egomu.. dan percayalah, semua masalah akan menjadi lebih terang dan lebih gampang untuk dihadapi. “Bangun dan hadapi” tidak sama dengan “Bangun dan lawan”. Dengan melawan masalah bisa dengan lari dan masalah tidak akan selesai, tapi menghadapi masalah sudah pasti masalah tersebut akan teratasi.
Kadang yang membuat masalah berat adalah rasa “TAKUT”.. benar? Takut karena memang kita yang salah.. ataupun takut karena dia ibu kita, nanti gua ga dikasih uang jajan.. nanti gua diusir dari rumah dll.. apapun itu.. Bangun dan hadapi rasa takutmu, buat rasa cemas, kawatir, ego, harga diri berubah menjadi tenang, jernih dan damai. Jika sudah seperti ini.. Masalah mana yang tidak akan dapat teratasi?
Vien
*tidak bisa memilih orang tua, tapi bisa memilih untuk menjadi orang tua yang seperti apa*
Tweets me : Vien_tanjung
Tags
verbalabuse,
vien
"ANJING!" part 2
2010-12-04T03:01:00+07:00
Vien
verbalabuse|vien|