Saya kehilangan kata-kata jika membaca status teman-teman saya di jejaringan sosial jika mereka menulis atau mengekspresikan perasaan mereka terlalu berlebihan. Memang itu adalah hak mereka untuk menulis apapun di status mereka, wong yang punya account itu mereka tohhh.. ^^ tapi ketika membaca bagaimana mereka mengatakan betapa sangat menyayangi, betapa jatuh cinta pada pacarnya, lalu besoknya mengubah dengan caci-maki…lalu berubah lagi dengan penyesalan, dan berubah lagi jadi amukan, lalu langsung berubah lagi dengan kata kata cinta manis…menurut saya itu sikap yang NORAK.
The Greatest Gift in Life is the Gift of Access, Ketika kita diberikan akses ke dalam kehidupan seseorang, saya rasa orang tersebut tidak pernah berpikir untuk diceritakan kesalahannya atau di maki-maki di sebuah status jaringan sosial, dan saya yang sebagai pembaca (meski tidak mengenal orang yang dimaki-maki) membacanya pun tidak enak. Sangat berkesan SINETRON Drama.
Siapa yang dapat menjamin bahwa menjalin sebuah hubungan homoseksual , lalu kita tidak akan mendapat kekecewaan, dan kita pasti akan selalu mendapat kebahagiaan? Hey, bangun dari mimpi, Kawan! Sebuah hubungan itu dibina dan dikerjakan, bukan hanya berharap dan berdoa. Jangan pernah menyalahkan orang lain atau pacarmu bahkan TUHAN jika sebuah hubungan tidak berhasil. Menyalahkan siapapun tidak akan membuatmu lebih baik. Jika mengasihani diri sendiri dengan bertanya, “kenapa aku tidak pernah mendapat pacar yang baik, pengertian, tulus?”, well.. apa kamu sendiri pacar yang baik? Tulus? Pengertian? Dapat mengontrol emosimu? Atau….. memang kamu yang sudah tahu dari awal kalau tidak cocok, tapi berpikir tidak ada orang lain di dunia ini sehingga memaksa menjadi cocok? Jangan berharap kamu akan mendapatkan pacar yang setia jika kamu sendiri tidak tahu arti kesetiaan. Jangan berharap mendapat pacar yang tulus, jika kamu sendiri tidak memahami apa itu cinta, dan jangan berharap mendapat pacar yang berjuang mempertahankan cinta, jika tiap saat kamu caci-maki dan cemburu buta.
Tulisan ini tidak bertujuan atau membuat kesan “jugdement”, because who am I to judge you? Memang kadang kita tidak dapat mengontrol emosi kita. Being wise is not an easy thing to do because in life we do stupid mistakes. Twenty eight, and I’m still trying to be wiser, learning from my stupidities and others stupidities, and sometime still making stupid things that I regret, but I never stop learning. Saya percaya bahwa setiap dari kita dilahirkan bodoh. Dan untuk tetap menjadi bodoh adalah sebuah keputusan, sebuah pilihan…mau tetap bodoh? It is a challenge, My dear friends…
Jadi marilah kita menghargai diri kita dengan menghargai pasangan dan teman-teman kita.. Dunia tidak hanya selebar layar, dan bahasa tidak terbatas pada tombol QWERTY.
“Talents and charisma can take you to the top, but only character can keep you there”
*V stupidity* ^^
Tweets me : Vien_Tanjung
September 05, 2010
Lesbian = Drama Queer?
2010-09-05T08:19:00+07:00
Vien
selfimprovement|vien|